Seni pertunjukan merupakan bentuk seni
yang menggunakan media panggung bagi seorang sutradara. Apakah itu seni tari, musik
maupun teater atau drama. Seorang koreografer, musisi atau sutradara teater,
menuangkan gagasannya diatas pentas dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu
yang dapat menunjang kreatifitasnya, seperti tata pentas, kostum, dan tata
cahaya, akan menjadi karya pentas tersebut menjadi hidup dan dapat dinikmati
oleh penontonnya untuk hiburan dan kepuasan batinnya. Dalam kesempatan ini
pelatihan yang digagas oleh Disparbud Prov. DKI Jakarta melalui UPT Balai
Latihan Kesenian Jakarta Selatan, mencoba untuk terus membina dan mengembangkan
satu bentuk pertunjukan terpadu mulai dari kelas dasar, madya, dan kelas
terampil. Kelas terampil yang ini kali telah diberikan pembelajaran secara
mandiri dengan pebimbingan para fasilitator berbagai ilmu seperti tata busana, tata
rias, artistik, seni peran, dan penyutradaraan sehingga menjadi seniman yang
patut mendapatkan kesesuaian respon positif. Uji pentas pada tingkat ini bukan
sekedar dipentaskan didalam lingkup atau ditempat pelatihan internal, tapi
mencoba untuk di uji pentaskan di tempat dimana secara akademis dilakukan
pembelajaran secara formal. Jurusan Teater STSI Bandung adalah sasaran untuk
melakukan uji pentas tersebut dengan harapan mendapatkan “feedback” dari para akademisi dan diharapkan bekal yang mereka
peroleh akan menambahkan kelengkapan keterampilannya. Dalam berbagai peminatan
dalam pelatihan selama tiga tahun sejak kelas dasar sampai kelas terampil,
telah membuka peluang untuk dijadikan bekal dalam bidangnya. Lahir sutradara, aktor,
dan para pekerja seni lainnya yang dapat menunjang sebuah pementasan yang utuh
untuk ditularkan pada kelompoknya masing-masing atau menjadikan profesi sebagai
lahan berkreatifitas serta lahan pendapatan ekonomi (industri kreatif). Peserta sebanyak 30 orang yang telah
dilatih adalah peserta pilihan dari 3 angkatan diharapkan akan menjadi peserta
yang mandiri dalam berkeseniannya. Sebuah ketidakmustahilan perkembangan seni
pertunjukan dikemudian hari di Jakarta khususnya dapat terus berkembang dan
dipelihara sehingga banyak calon pelaku seni lainnya untuk mendapatkan
kesempatan serupa. Balai Latihan Kesenian adalah salah satu tempat dimana Prov.
DKI Jakarta telah memberikan dan membuka peluang bagi siapa saja yang ingin
mengembangkan potensi diri dalam hal kesenian yang selalu siap memberdayakan
manusianya. Hal ini juga diharapkan dapat menular ke berbagai daerah di luar
Jakarta sehingga habitat seni pertunjukan sebagai kekayaan bangsa : sarana
informasi, pendidikan dan hiburan tumbuh berkembang sesuai dengan harapan. Dalam
perjalanan pelatihan seni ini, mereka telah diberikan kedua-duanya perihal
jenis seni pertunjukan. Teater tradisi sebagai akar dan pijakan berkeseniannya,
juga teater modern sebagai salah satu jenis kesenian dengan metode pembelajaran
dari barat. Pada tahap terampil, mereka telah mencoba untuk memadukan idiom
dalam satu aktifitas pentas yang melahirkan bentuk baru. Teater Betawi. Selebihnya,
apa yang akan kita lihat bukanlah sebagai ukuran dalam kontek kualitas
pertunjukan, tapi lebih mengarah pada sebuah nilai tawar, apakah hal seperti
ini bisa dilakukan di Jawa Barat, khususnya di Bandung yang bisa dilakukan oleh
STSI bekerjasama dengan Departemen Pariwisata dan Kebudayaan sebagai penyedia
fasilitas untuk memberdayakan para pelaku seni serta pengembangan keseniannya
itu sendiri. Semoga hal ini menjadikan inspirasi sebagai pencarian untuk
menemukan jati diri kesenian bagi semua pihak yang berkecimpung di ranah seni
khususnya seni pertunjukan.
(Sumber : Pelatihan Teater Tingkat Terampil UPT BLk Jaksel, Uji Pentas STSI Jurusan Teater Bandung, 28-30, Oktober 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar